Gas belerang oksida ini sering ditulis dengan SOx
terdiri atas SO2 dan gas SO3 yang keduannya mempunyai sifat yang
berbeda. Gas SO2 berbau tajam dan tidak mudah terbakar, sedangkan gas
SO3 bersifat sangat reaktif. Gas SO3 mudah bereaksi dengan uap air yang
ada di udara untuk membentuk asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat ini
sangat reaktif, mudah bereaksi dengan benda-benda lain yang
mengakibatkan kerusakan, seperti proses pengkaratan (korosif) dan
proses kimia lainnya.
Pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur atau belerang akan menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida, tetapi SO2 selalu lebih banyak dari SO3. Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai berikut :
Pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur atau belerang akan menghasilkan kedua bentuk sulfur oksida, tetapi SO2 selalu lebih banyak dari SO3. Mekanisme pembentukan SOx dapat dituliskan dalam dua tahap reaksi sebagai berikut :
S + O2 SO2
2SO2 + O2 2SO3
SO3 sedikit karena dua faktor yang menyangkut reaksi terakhir yaitu :
- Kecepatan reaksi yang terjadi
- Konsentrasi SO2 dalam campuran ekuliberium yang dihasilkan reaksi tersebut.
Adanya SO3 di udara jika konsentrasi uap
air sangat rendah. Jika uap air cukup seperti biasanya SO3 dan air akan
segera bergabung membentuk droplet asam sulfat (H2SO4) dengan reaksi
sebagai berikut :
SO3 + H2O H2SO4
tetapi produksi H2SO4 juga berasal dari mekanisme lainnya.
- Sumber polusi sulfur oksida di udara :
- Pembakaran bahan bakar pada sumbernya merupakan sumber utama polutan SOx, misalnya pembakaran batu arang, minyak bumi, gas, kayu, dan lain sebagainya.
- Proses-proses industri seperti industri pemurnian petroleum, industri asam sulfat, industri peleburan baja dan sebagainya.
Perbandingan antara konsentrasi H2SO4 dan SO2 dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
- Jumlah uap air di udara
- Waktu dimana kontaminan sulfur terdapat di udara
- Jumlah partikel kualistik yang terdapat di udara
- Jumlah pengendapan
Comment Now
0 komentar